Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu: Teknologi Pengolahan Bambu Komposit
Penulis : Wiwit Astari, S.T.
WEBINAR, SITH.ITB.AC.ID – SITH Virtual Engagement Series bersama Kelompok Keilmuan Teknologi Kehutanan mempersembahkan Public Lecture Series #7 yang berjudul Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu : Teknologi Pengolahan Bambu Komposit yang diadakan pada Kamis, 2 Juli 2020 pukul 13.00 sampai dengan 15.00 WIB. Bersama Ihak Sumardi, Ph.D dan Rudi Dungani, Ph.D sebagai pemateri sekaligus narasumber, Eka Mulya Alamsyah, Ph.D sebagai moderator dan Ir. Eko Sudoyo, MM sebagai penanggap dengan total peserta dalam diskusi kali ini adalah sebanyak 208 orang dari berbagai kalangan seperti mahasiswa, dosen, wirausahawan, praktisi industri hasil hutan, perwakilan instansi dari bidang kehutanan dan lain-lain.
Materi yang diberikan dalam Public Lecture ini mencakup teknologi yang dapat diaplikasikan untuk mengolah bambu dimulai dengan mengenal Karakteristik Bambu sebagai Bahan Standboard yang dipaparkan oleh Ihak Sumardi, Ph.D dan Pengembangan Biokomposit Hibrid yang dipaparkan oleh Rudi Dungani, Ph.D.
Pada sesi pertama, pemateri menjelaskan distribusi bambu di Indonesia dan bagaimana potensi perkembangan bambu di Indonesia. Bambu merupakan salah satu bahan alternatif untuk menggantikan kayu karena memiliki sifat fastgrowing dan juga jika dlihat dari aspek lingkungan, bambu dapat mengkonservasi air. Bambu sendiri sampai sekarang banyak digunakan untuk kerajinan dan furniture. Namun, di Indonesia sendiri sudah banyak kontruksi yang mulai menggunakan bambu selain itu bambu juga mulai dikembangkan untuk membuat alat musik seperti angklung, suling, gitar dan lain-lain. Pengembangan bambu sebagai salah satu pembuatan standboard juga mulai ditelaah mulai dari karakteristik serat bambu dan cara pembuatan standboard dari bambu. Pengembangan standboard sendiri khususnya berbahan dasar bambu ditujukan untuk mengganti plywood yang berbahan dasar kayu juga penjelasan mengenai hubungan antara kerapatan, kekuatan dan juga pengaruh perekat pada standboard.
Pada sesi kedua, pemateri menjelaskan mengenai pengertian biokomposit dan bagaimana biokomposit bekerja. Beberapa macam pengaplikasian biokomposit antara lain,
- Konvensional
Papan konvensional, papan insulasi, kayu lapis, papan partikel dan lain-lain - Polimer
Biokomposit yang menggunakan polimer elastomer sebagai matriks.polibutadiena (digunakan dalam sol sepatu), polibisobutilena (digunakan dalam ban mobil), dan polibisoprena (karet alam).
- Inorganik – Biokomposit
Biokomposit terikat anorganik (Alumina, gipsum, semen portland, semen magnesia) keramik isolasi, papan semen kayu.
- Polimer- Hibrid Biokomposit
Konstrusi, furniture dan kapal
Sampai saat ini pengolahan bambu untuk dijadikan biokomposit masih dalam skala 0,1%. Biokomposit hibrid berbasis bambu dapat digunakan sebagai alternatif kayu/komposit berbasis kayu untuk berbagai penggunaan khususnya furnitur. Dengan bantuan perekat bikomposit berbahan dasar bambu dapat dibuat menjadi Bambu particle board, plybambu, OSB bambu dan lain-lain. Berdasarkan uji yang dilakukan untuk menguji ketahan dan kualitas bambu, biokomposit dari bambu ini sangat potensial untuk dikembangkan.
Pada sesi ketiga merupakan sesi pemberian tanggapan dari penanggap yaitu Ir, Eko Sudoyo MM. Beliau memberikan tanggapan mengenai jenis-jenis bambu apa saja yang mulai dikembangkan, industri yang mengembangkan bambu dan bagaimana saat ini industri mengolah bambu untuk dijadikan bahan baku furnitue, konstruksi dan lain-lain. Selanjutnya publicl lecture ini dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan seluruh peserta. Setelah sesi tanya jawab ini merupakan rangkaian akhir dari acara public lecture kali ini.