Enter your keyword

Mahasiswa SITH ITB Raih Juara 1 Inovasi Produk Nasional, Sulap Limbah Tahu Jadi Masker Pintar “PHORIA”

Mahasiswa SITH ITB Raih Juara 1 Inovasi Produk Nasional, Sulap Limbah Tahu Jadi Masker Pintar “PHORIA”

Depok, sith.itb.ac.id – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB). Kali ini, sekelompok mahasiswa dari Program Studi Teknologi Pascapanen, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB, berhasil meraih gelar Juara 1 dalam ajang Product Innovation Bioleague 2025.

Kompetisi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Society for Biological Engineering Universitas Indonesia Student Chapter (SBE UISC) ini menjadi panggung pembuktian bagi Tim Uri Benu. Mereka sukses mengungguli peserta lain berkat inovasi bernama PHORIA, sebuah produk kecantikan yang memadukan teknologi dengan prinsip keberlanjutan lingkungan melalui pemanfaatan limbah tahu.

Inovasi “Waste to Wonder”: Solusi Cantik dan Ramah Lingkungan

PHORIA hadir sebagai smart dry sheet mask yang mengusung konsep “waste to wonder innovation“. Berbeda dengan masker wajah pada umumnya, inovasi ini memiliki fungsi ganda: mendeteksi sekaligus menyeimbangkan pH kulit secara alami. 

Keunggulan utama PHORIA terletak pada pemanfaatan limbah organik sebagai bahan bakunya. Lembaran masker ini terbuat dari bacterial cellulose yang dihasilkan dari fermentasi limbah cair tahu. Kecanggihan masker ini semakin lengkap dengan tambahan dua komponen limbah lainnya:

  1. Ekstrak kulit bawang merah: Mengandung antosianin yang berfungsi sebagai indikator visual untuk mendeteksi tingkat keasaman (pH) kulit.
  2. Ekstrak ampas teh: Berfungsi sebagai agen penyeimbang pH sekaligus sumber antioksidan alami bagi kulit.

Menjawab Tantangan Tren Kosmetik Hijau 

Tim Uri Benu terdiri dari Rizka Nur Maulani, Shinta Puspita Rachmawati, Raisya Salma Maheswari, Panji Lintang Muqitta, dan Gabriela Sinta Wirawati. Melansir web ITB, Motivasi utama mereka adalah mematahkan stigma bahwa produk ramah lingkungan sering kali mengorbankan aspek fungsionalitas.

“Inovasi ini membuktikan bahwa kosmetik bisa tetap fungsional tanpa mengorbankan keberlanjutan. Kami ingin menciptakan produk yang tidak hanya efektif untuk kulit, tapi juga memiliki nilai ekologis yang tinggi,” ujar Rizka menjelaskan visi timnya.

Langkah Menuju Komersialisasi

Kemenangan ini menjadi langkah awal bagi pengembangan PHORIA. Melihat tren pasar global yang mulai beralih ke eco-friendly dan smart skincare, tim berencana melanjutkan riset hingga tahap validasi formula dan uji aplikasi klinis pada kulit.

Shinta menambahkan, timnya membuka peluang kolaborasi dengan lembaga riset maupun inkubator bisnis kampus untuk membawa inovasi ini ke tahap komersialisasi. Melalui PHORIA, mereka berharap dapat memberikan solusi nyata yang bermanfaat bagi masyarakat luas serta menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berkarya demi kelestarian lingkungan.

Kontributor: Najwa Zati Hulwani (Biomanajemen, 2025) dan Aura Salsabila Alviona (Bioteknologi, 2025)

Editor: AKH

 

 

X