Enter your keyword

Dari SITH ITB ke Panggung Internasional: Mahasiswa SITH ITB Terbitkan Artikel Terindeks Scopus Saat Mengikuti Program IISMA

Dari SITH ITB ke Panggung Internasional: Mahasiswa SITH ITB Terbitkan Artikel Terindeks Scopus Saat Mengikuti Program IISMA

Caption: Edeline Clarissa Adhidjaja di TMU Main Campus, Xinyi (Dok. Edeline)

BANDUNG, sith.itb.ac.id – Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH), Edeline Clarissa Adhidjaja (Mikrobiologi, 2022) berhasil menorehkan prestasi akademik di tingkat internasional dengan menerbitkan artikel ilmiah di jurnal bereputasi Q2, Macromolecular Chemistry and Physics, selama mengikuti program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2024 di Taiwan. Dalam program tersebut, Edeline tidak hanya mengikuti perkuliahan di Taipei Medical University (TMU), tetapi juga aktif dalam kegiatan riset lintas bidang.

Selama mengikuti program IISMA di Taiwan, Edeline memanfaatkan kesempatan untuk memperluas pengalaman risetnya. Ia bergabung dalam laboratorium seorang profesor di National Taiwan University (NTU), yang membawanya terlibat dalam dunia riset intensif di luar bidang studinya.

Topik riset utamanya di NTU adalah tentang sintesis polimer berbasis radikalisasi. Di bawah bimbingan profesornya, Edeline berkontribusi dalam draf manuskrip yang sedang dikembangkan di lab tersebut. Salah satu hasil kerja samanya yang telah diterbitkan adalah “Synthesis of Poly(vinyl acetate)-Based Block Copolymers for Highly Stretchable Film by Troponoid-Mediated Radical Emulsion Polymerization”.

Jurnal tersebut memperkenalkan metode inovatif untuk menghasilkan Poly(vinyl acetate)-Based Block Copolymers yang sangat elastis. Penelitian ini memanfaatkan polimerisasi emulsi radikal yang dimediasi oleh troponoid, sebuah teknik yang lebih ramah lingkungan karena tidak melibatkan logam berat dan pelarut organik. Studi ini berhasil mensintesis lateks PVAc yang stabil dengan karakteristik reversible-deactivation radical polymerization (RDRP), yang memungkinkan kontrol lebih baik terhadap berat molekul dan komposisi polimer. Salah satu sorotan utama adalah kemampuan block copolymers of poly(vinyl acetate)-block-poly(methyl acrylate) (PVAc-b-PMA) yang dihasilkan untuk mencapai regangan luar biasa hingga 1507% saat dicetak menjadi film. Riset tersebut memiliki potensi besar bagi pengembangan material dengan sifat mekanik yang ditingkatkan, serta mendukung produksi skala besar yang lebih berkelanjutan di masa depan.

Caption: Edeline Clarissa Adhidjaja melakukan presentasi di kelas (Dok. Edeline)

Di luar NTU, Edeline juga mengikuti kelas tingkat S2 dan S3 di Taipei Medical University (TMU). “Mata kuliah yang ditawarkan TMU untuk IISMA hampir tidak ada di jenjang S1 (kecuali ingin mengambil komputasi). Oleh karena itu, empat mata kuliah yang kuambil jenjangnya S2/S3,” jelasnya.

Tuntutan penelitian, terutama di TMU, tergolong tinggi. Ia harus mengikuti standar yang sama dengan mahasiswa S2, bahkan S3, meskipun ia hanya mahasiswa S1. Di kelas yang ia ambil seperti Medical photonics, Special Topics in Drug Delivery System, Cancer Biology from Tissue Engineering in Perspective, dan BioMEMS menuntutnya untuk aktif berdiskusi di kelas dan mempelajari hal-hal yang berbau rekayasa. Sementara pengalamannya menjadi asisten riset TMU di bidang Translational Medicine mendorongnyanya untuk memahami materi dalam waktu yang singkat untuk berdiskusi, pengerjaan manuscript hingga ke metode wet lab seperti sandwich ELISA. Jarak dari housing ke kampus TMU juga menjadi tantangan dalam kesehariannya di Taiwan.

Edeline jujur mengakui bahwa pengalamannya melalui IISMA tidak selalu menyenangkan. “Memang banyak perspektif orang-orang kalau IISMA rata-rata dipakai untuk jalan-jalan. Namun, pengalamanku bisa dibilang berbeda atau bahkan kebalikannya. Di sana sempat berpikir ketika melihat yang lain bisa sampai ke luar Taipei kalau sebenarnya kalau ada waktu, ingin mencoba travel ke tempat-tempat iconic di Taiwan juga. Aku pernah beberapa kali pergi ke Art Museums di Taipei dan sekitar 4-5 kali pergi dengan awardees lain ketika waktu luang,” ungkapnya.

Namun di balik segala tekanan itu, Edeline merasa bahwa pengalamannya sangat membentuknya. Ia mendapat pemahaman nyata tentang standar akademik dan riset internasional, dari mulai literature review, kerja sama tim, troubleshooting eksperimen, hingga memahami dinamika industri riset global.

Reporter: Azka Madania Nuryasani (Mikrobiologi, 2022)

Editor: I Dewa M. Kresna

X